VIVAnews - Situs judi online yang memanfaatkan jaringan internet makin diminati di tanah air. Keleluasaaan menjalankan aktivitas dan transaksi judi jadi pemicunya. Kapolres mengungkapkan, dua pelaku yang masih di bawah umur belajar secara otodidak untuk membuat situs tersebut. Dari efek tersebut mendorong bagian hipotalamus di otak memproduksi hormon dopamin, pemicu rasa menyenangkan. ”Itulah yang dikejar orang (yang kecanduan) melalui entah judi atau lainnya. Untuk mendapatkan rasa kegembiraan itu lagi dan lagi,” kata Aransha.
- Mereka masih mengirim konten-konten yang dilarang itu.
- Ibunya juga meminjamkan uang Rp 17 juta untuk menutup utang pinjol Oni.
- Oni tidak hanya bekerja di situs judi daring, tetapi sekaligus bermain, bahkan membuatnya sempat terjerat pinjaman daring.
- Kondisi yang disebut sebagai fenomena “nyaris menang” itu memengaruhi cara otak dalam merespons.
Padahal semestinya siapa pun yang terlibat perjudian harus dibawa ke pengadilan untuk disidangkan. Sanksi terhadap bandar, kata Bambang, tak cukup hanya kurungan fisik. Aset yang mereka peroleh dari perjudian harus dirampas.
Misalnya dengan mengatur persentase kemenangan (win rate). Di luar itu, para pemilik situs juga harus siap-siap jika ada oknum ”reseh” yang meminta setoran. Baik dari Indonesia maupun di luar negeri (Kamboja).
Tata Kelola Perusahaan
Latar belakang mereka dari tukang warteg, anak SMA, hingga penjaga warnet. Menurutnya, situs judi luar negeri merupakan perusahaan resmi. Bahkan, ada perusahaan judi online yang sudah go public.
Mereka masih mengirim konten-konten yang dilarang itu. Para admin harus bertindak menghapus pesan itu secepatnya. Andang termasuk yang paling aktif melakukan itu. Tak seperti Dennis dan Hafid, Oni telanjur terjerat adiksi judi, yang mengikat dirinya harus menjalani realitas bekerja di perusahaan judi demi juga untuk berjudi. Jika Dennis merantau ke luar negeri, Hafid tetap di Indonesia.
- Presiden Joko Widodo membentuk Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring pada 14 Juni lalu untuk mengatasi masalah ini.
- Taktik “nyaris menang” itu membangkitkan keinginan seseorang untuk terus bermain, sehingga menjadi kecanduan.
- Hal itu membuat Andang dilarang pulang oleh mertuanya.
- Usaha utamanya yang di sana (Kamboja) dan saya direkrut untuk mengurus (perjudian) yang di sana,” kata Dennis.
Buron 4 Bulan, Beta Bakar Rumah Ortu Usai Tak Diberi Uang untuk Judol Ditangkap
Siapa tahu, setelah hancur lebur begini, bandar mau berbaik hati dan bisa membuatnya sedikit bisa ”bernapas”. Para provider game terus bersaing menciptakan permainan terbaik dan membuktikan diri sebagai situs terpercaya untuk menarik perhatian konsumen. Game sebagai situs terpercaya terus menghadirkan game populer dengan grafik spektakuler, efek suara memukau, dan daftar game terbaru yang membuat para pemain betah slot gacor 88 bermain. Selama bekerja di perusahaan judi daring tersebut, Hafid mendapat gaji Rp 6 juta-Rp 7 juta per bulan. Ada bonus juga jika semakin banyak pemain yang kalah. Itu di luar fasilitas tempat tinggal (sekaligus kantor) dan makan dua kali sehari.
Gedung Utama Kementerian KOMINFO
Hal itu membuat Andang dilarang pulang oleh mertuanya. Bahkan, sempat meminta agar anaknya menceraikan Andang. Meski sangat berat, ia mengaku bisa melewati kondisi ini. Saat masuk ke pondok pesantren pun, keinginan untuk bermain tidak serta merta hilang sehingga pengasuhnya harus menyita ponselnya selama enam bulan. Jika ingin berkomunikasi dengannya, sang istri harus menelpon ke nomor pengasuh. Berbeda dengan narkoba yang ada titik jera hingga proses hukum, judi sebaliknya.
Dennis mengaku setorannya untuk oknum dari Tanah Air berkisar Rp 3 miliar-Rp 4 miliar per bulan. Sementara itu, terkait dengan gim yang dipasang di situs, bergantung pada pembicaraan dengan agen penyedia gim. Persentase pembagian baik keuntungan maupun kerugian antara agen dan pemilik situs juga dibicarakan.
Mereka juga diperbolehkan keluar jalan-jalan, misalnya ke mal. Sidang yang digelar pada 3 September 2023 ini menjerat tiga pelaku, yakni Dedi Bagus Suhendri, Jery Lionardo, dan Steven Renaldy. Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, menilai langkah-langkah satgas untuk memberantas judi online itu tidak akan efektif. "Ibaratnya, ini masih sekadar tabuhan genderang, sementara perangnya belum tampak," katanya.